Kementerian Agama (Kemenag) telah menyuarakan keprihatinannya terhadap tingginya angka perceraian di Indonesia. Data menunjukkan bahwa 80% perceraian terjadi dalam lima tahun pertama pernikahan. Angka tersebut cukup mengkhawatirkan, mengingat pernikahan seharusnya menjadi ikatan yang kuat dan langgeng. Oleh karena itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan adanya kursus pranikah sebagai langkah preventif dalam mengurangi angka perceraian.
Faktor Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Indonesia
Menurut laporan, tingkat perceraian di Indonesia mencapai 35%. Beberapa faktor utama yang berkontribusi dalam tingginya angka perceraian ini antara lain:
- Masalah Ekonomi – Kondisi finansial yang tidak stabil sering kali menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Ketidaksiapan pasangan dalam mengatur keuangan dapat memperburuk kondisi hubungan.
- Perbedaan Usia – Perbedaan usia yang signifikan dapat mempengaruhi cara pandang dan pola pikir pasangan, sehingga berpotensi menimbulkan ketidaksepahaman dalam menjalani rumah tangga.
- Kesenjangan Pendidikan – Perbedaan tingkat pendidikan dapat berpengaruh pada komunikasi dan pola pikir dalam rumah tangga, yang pada akhirnya bisa menyebabkan permasalahan serius.
- Pernikahan Beda Agama – Tantangan mental dan sosial dalam pernikahan beda agama sering kali menjadi penyebab utama perpecahan jika tidak disiapkan dengan baik.
Pentingnya Kursus Pranikah
Menanggapi fenomena ini, Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya persiapan pernikahan yang lebih matang. Program kursus pranikah diharapkan dapat membekali calon pengantin dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kehidupan rumah tangga, termasuk aspek psikologis, komunikasi, manajemen keuangan, hingga cara menyelesaikan konflik.
Inspirasi dari program ini berasal dari pendidikan pranikah yang telah diterapkan dalam komunitas Katolik serta beberapa negara lain yang telah berhasil dengan inisiatif serupa. Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Eropa telah lama menerapkan sistem kursus pranikah guna memberikan pemahaman yang lebih kuat kepada calon pasangan suami-istri sebelum mereka menikah.
Manfaat dari Kursus Pranikah
Program kursus pranikah memiliki berbagai manfaat, di antaranya:
✅ Mempersiapkan pasangan dalam menghadapi tantangan pernikahan dengan lebih bijaksana.
✅ Meningkatkan pemahaman mengenai hak dan kewajiban masing-masing pasangan dalam pernikahan.
✅ Menyediakan wadah bagi calon pasangan untuk berdiskusi dan mengenal lebih dalam karakter pasangannya sebelum menikah.
✅ Mengurangi risiko perceraian dengan meningkatkan kesiapan mental dan emosional pasangan.
Kesimpulan
Fenomena tingginya angka perceraian di Indonesia menjadi peringatan serius bagi para calon pengantin. Program kursus pranikah yang diinisiasi oleh Kemenag merupakan langkah positif untuk membantu pasangan memahami lebih dalam mengenai kehidupan rumah tangga, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan dengan lebih matang dan penuh kesiapan.
Dengan adanya edukasi pranikah yang menyeluruh, diharapkan angka perceraian dapat menurun dan lebih banyak pasangan mampu membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Apa pendapat Anda mengenai program ini? Apakah kursus pranikah harus diwajibkan bagi seluruh calon pengantin di Indonesia? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar! 🚀
Leave a Comment