Pika Sasikirana Meninggal Dunia: Perjuangan Ibunya Demi Cannabis Medis Belum Usai

Pika Sasikirana Meninggal Dunia: Perjuangan Ibunya Demi Cannabis Medis Belum Usai

Pika Sasikirana, seorang pejuang kecil yang didiagnosis cerebral palsy setelah jatuh sakit pada usia enam tahun di tahun 2015, telah berpulang pada Selasa (18/03). Kepergian Pika membawa duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang yang mengenalnya, khususnya bagi ibunya, Bu Santi, yang selama ini memperjuangkan hak anak-anak penderita cerebral palsy untuk mendapatkan akses pengobatan yang lebih baik, termasuk penggunaan ganja medis.

Perjuangan Bu Santi dalam Menuntut Regulasi Ganja Medis di Indonesia

Pada tahun 2020, Bu Santi menjadi salah satu pemohon dalam gugatan terhadap Undang-Undang Narkotika di Mahkamah Konstitusi. Bersama dengan para keluarga lain yang memiliki anak dengan kondisi serupa, ia berupaya membuka jalan bagi penggunaan ganja medis sebagai alternatif pengobatan, terutama bagi anak-anak dengan cerebral palsy.

Cerebral palsy adalah gangguan saraf yang memengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh, sering kali menyebabkan kesulitan besar dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa penelitian internasional menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ganja medis, seperti CBD (cannabidiol), dapat membantu mengurangi kejang dan meningkatkan kualitas hidup penderita kondisi ini. Namun, di Indonesia, pengobatan dengan ganja masih dilarang berdasarkan UU Narkotika.

Meskipun Mahkamah Konstitusi melalui putusan No. 106/PUU-XVIII/2020 menolak permohonan tersebut, desakan kepada pemerintah untuk melakukan penelitian lebih lanjut masih terus berlangsung. Hingga saat ini, belum ada penelitian resmi dari pemerintah mengenai manfaat ganja medis bagi kesehatan, seperti yang telah dilakukan di sejumlah negara lain.

Wahana Keluarga Cerebral Palsy: Ruang Berbagi dan Inspirasi

Perjuangan Bu Santi dalam menggali informasi tentang ganja medis dimulai setelah ia bergabung dengan Wahana Keluarga Cerebral Palsy di Yogyakarta. Komunitas ini menjadi tempat bagi keluarga yang memiliki anak penderita cerebral palsy untuk saling berbagi pengalaman, berdiskusi mengenai pengobatan terbaik, serta mencari dukungan dalam menghadapi tantangan yang ada.

Dari komunitas inilah, Bu Santi mengetahui potensi ganja medis yang telah diterapkan di beberapa negara untuk membantu anak-anak dengan kondisi serupa. Dukungan dari sesama orang tua dengan kasus serupa semakin menguatkan tekadnya untuk membawa perubahan dalam regulasi kesehatan di Indonesia.

Harapan bagi Masa Depan Pengobatan Cerebral Palsy di Indonesia

Kepergian Pika membawa pesan penting tentang keterbatasan akses pengobatan yang dialami oleh banyak penderita cerebral palsy dan kondisi medis lainnya di Indonesia. Banyak keluarga yang terpaksa mencari alternatif pengobatan di luar negeri atau bahkan harus melawan hukum demi mendapatkan pengobatan yang diyakini dapat membantu anak-anak mereka.

Beberapa negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Thailand, dan Jerman telah melegalkan penggunaan ganja medis untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk epilepsi dan cerebral palsy. Jika Indonesia membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut, ada kemungkinan besar bahwa ganja medis dapat menjadi solusi alternatif bagi pasien dengan kondisi medis tertentu.

Melalui perjuangan seperti yang dilakukan oleh Bu Santi, diharapkan kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap manfaat ganja medis semakin meningkat. Regulasi yang lebih manusiawi dan berbasis penelitian ilmiah dapat menjadi langkah awal menuju akses pengobatan yang lebih baik bagi masyarakat yang membutuhkan.

Penutup: Mengenang Pika Sasikirana

Kepergian Pika Sasikirana tentunya meninggalkan kesedihan bagi banyak orang. Namun, perjuangannya bersama Bu Santi tetap menjadi inspirasi bagi banyak keluarga yang masih berjuang untuk mendapatkan pengobatan terbaik bagi anak-anak mereka.

Semoga kisah Pika dan perjuangan ibunya dapat membuka mata banyak pihak tentang pentingnya akses terhadap pengobatan yang lebih luas, berbasis penelitian ilmiah, dan berpihak pada kepentingan pasien.

Selamat jalan, Pika. Semoga damai di sisi-Nya dan kisahmu terus menginspirasi perubahan yang lebih baik bagi dunia kesehatan di Indonesia. ๐Ÿค๐Ÿฅ€

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *