Menikah Dulu atau Stabil Dulu? Simak Penjelasan Ustad Alfie Alfandy di Tanya Tad by Folkative
Dalam kehidupan, ada banyak pertanyaan besar yang sering muncul, terutama bagi generasi muda yang sedang mempersiapkan masa depan. Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah: Menikah dulu atau mencapai stabilitas dulu?
Topik ini selalu menjadi perdebatan di banyak kalangan, baik dari sisi keluarga, teman, maupun dalam diskusi yang lebih luas di masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa pernikahan harus dilakukan setelah seseorang mencapai kestabilan finansial dan emosional. Namun, ada juga yang percaya bahwa menikah lebih awal dapat menjadi pintu menuju kehidupan yang lebih berkah dan penuh keberkahan.
Ustad Alfie Alfandy dalam Tanya Tad by Folkative membahas dengan bijak bagaimana Islam memandang pernikahan dan kestabilan hidup. Mari kita kupas lebih dalam agar kita dapat memahami perspektif yang tepat mengenai hal ini.
Menikah Dulu atau Stabil Dulu? Perspektif Islam
Dalam Islam, pernikahan merupakan salah satu sunnah Nabi yang dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena sesungguhnya (menikah) itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi perisai baginya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits ini, dapat kita pahami bahwa kesiapan dalam menikah sangat dianjurkan bagi mereka yang sudah mampu. Namun, kata “mampu” di sini tidak melulu soal finansial, tetapi juga kesiapan mental, spiritual, dan tanggung jawab dalam membangun rumah tangga.
Argumen Menikah Dulu: Keberkahan di Dalam Rumah Tangga
Beberapa orang percaya bahwa menikah lebih awal dapat membawa banyak keberkahan dalam kehidupan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa beberapa orang memilih menikah lebih dahulu dibanding menunggu stabil:
-
Menjauhkan Diri dari Maksiat
Salah satu hikmah menikah adalah menjaga pandangan dan menghindarkan diri dari zina. Di era digital seperti sekarang, godaan semakin banyak dan lebih mudah diakses. Dengan menikah, seseorang memiliki pasangan halal dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih berkah. -
Meningkatkan Tanggung Jawab dan Kematangan
Menikah mengajarkan seseorang untuk lebih bertanggung jawab dalam hidup. Banyak pasangan yang awalnya merasa belum stabil, tetapi setelah menikah, mereka justru semakin bersemangat untuk bekerja keras demi keluarga. -
Rezeki Datang Setelah Menikah
Dalam Islam, banyak yang percaya bahwa menikah dapat membuka pintu rezeki. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS An-Nur: 32)
Banyak pasangan yang mengalami perubahan drastis dalam kehidupan ekonomi mereka setelah menikah. Dengan kesabaran dan doa, Allah akan membuka jalan rezeki dari arah yang tak terduga.
Argumen Stabil Dulu: Persiapan untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa seseorang harus mencapai stabilitas terlebih dahulu sebelum menikah. Alasan ini didasarkan pada beberapa faktor berikut:
-
Mengurangi Beban Finansial dalam Rumah Tangga
Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tanggung jawab finansial. Dengan memiliki stabilitas sebelum menikah, pasangan dapat menghadapi kehidupan rumah tangga dengan lebih tenang dan tidak terbebani masalah keuangan. -
Mempersiapkan Mental dan Emosi
Pernikahan bukan sekadar menjalani kehidupan bersama, tetapi juga menyatukan dua pribadi yang berbeda. Dengan waktu yang cukup sebelum menikah, seseorang dapat mempersiapkan diri secara emosional untuk menghadapi tantangan dalam rumah tangga. -
Membangun Karier dan Masa Depan yang Lebih Baik
Sebelum menikah, banyak orang yang ingin fokus membangun karier dan mengejar impian mereka. Dengan mencapai titik tertentu dalam karier, seseorang bisa lebih siap untuk memberikan kenyamanan bagi pasangannya dan anak-anaknya kelak.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?
Pada akhirnya, keputusan menikah dulu atau stabil dulu kembali pada individu masing-masing. Islam tidak mempersulit manusia dalam urusan pernikahan, tetapi juga memberikan pedoman yang jelas agar umatnya bisa menjalaninya dengan baik.
Jika seseorang sudah merasa siap secara mental, spiritual, dan memiliki tekad untuk bertanggung jawab, maka menikah bisa menjadi langkah yang baik, meski kondisi finansial belum sempurna. Sebaliknya, jika seseorang merasa masih perlu waktu untuk mencapai stabilitas sebelum menikah, maka tidak ada yang salah dengan menunda pernikahan sampai benar-benar siap.
Yang terpenting adalah selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam mengambil keputusan. Mintalah petunjuk dan kemudahan dari-Nya, karena setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda.
Jadi, menikah dulu atau stabil dulu? Jawabannya ada pada kesiapan dan niat dalam hati kita masing-masing. Semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk setiap hambanya yang ingin menikah dalam keberkahan. Aamiin. ๐ค๐ค๐๐ป๐๐ป
Leave a Comment