Pandawara Bersihkan Gunung Rinjani, Malah Dihujat Netizen! Ada Apa?

Pandawara Bersihkan Gunung Rinjani, Malah Dihujat Netizen! Ada Apa?

Pandawara Group dikenal sebagai komunitas yang aktif membersihkan tempat-tempat yang tercemar sampah, dan baru-baru ini mereka mengunggah video tentang aksi mereka membersihkan Gunung Rinjani. Namun, alih-alih mendapat dukungan penuh, mereka justru menerima banyak komentar negatif dari netizen. Mengapa aksi positif seperti ini justru mendapat kritik? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pentingnya Kesadaran Akan Kebersihan Lingkungan

Gunung Rinjani adalah salah satu destinasi wisata alam yang terkenal di Indonesia. Gunung ini tidak hanya menjadi tempat favorit para pendaki, tetapi juga menjadi ekosistem bagi flora dan fauna yang hidup di sekitarnya. Sayangnya, meningkatnya jumlah wisatawan sering kali diikuti dengan permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan.

Sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki seperti plastik, botol air minum, dan bungkus makanan dapat mencemari lingkungan dan merusak keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, aksi yang dilakukan Pandawara Group untuk membersihkan gunung ini seharusnya mendapatkan apresiasi, bukan justru menjadi bahan kritik.

Mengapa Banyak Netizen Memberikan Komentar Negatif?

Setelah video aksi bersih-bersih Pandawara di Gunung Rinjani diunggah di platform TikTok, berbagai komentar negatif bermunculan. Beberapa netizen bahkan mempertanyakan tujuan dari aksi mereka dengan nada sinis, seperti komentar yang berbunyi:

“Kalau kita nggak buang sampah sembarangan, terus nanti tugas dan fungsi Pandawara apa?”

Komentar semacam ini mencerminkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap lingkungan. Ada beberapa alasan mengapa sekelompok orang justru merendahkan aksi positif seperti ini:

  1. Kurangnya Edukasi Lingkungan
    Sebagian orang masih menganggap kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kelompok atau petugas tertentu, bukan tanggung jawab pribadi masing-masing. Padahal, menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari kesadaran individu.

  2. Mentalitas “Seseorang Pasti Akan Membersihkannya”
    Banyak orang berpikir bahwa jika mereka membuang sampah sembarangan, akan selalu ada pihak yang membersihkannya. Mentalitas seperti ini sangat merugikan dan mencerminkan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan.

  3. Budaya Toxic di Media Sosial

Belakangan ini, banyak netizen yang dengan mudah memberikan komentar negatif tanpa berpikir panjang. Bahkan ketika seseorang melakukan aksi baik, tetap ada saja yang mencari sisi negatifnya. Hal ini mencerminkan budaya digital yang kurang sehat dan perlunya edukasi tentang etika bermedia sosial.

Pentingnya Mendukung Aksi Positif

Sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, kita seharusnya memberikan dukungan penuh kepada komunitas seperti Pandawara Group. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk ikut serta menjaga kebersihan lingkungan:

  1. Mulai dari Diri Sendiri
    Selalu bawa kantong sampah sendiri saat mendaki atau berwisata di alam terbuka. Jangan tinggalkan sampah di tempat yang tidak seharusnya.

  2. Edukasi dan Sosialisasi
    Bagikan informasi dan edukasi kepada teman atau komunitas tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

  3. Dukung dan Apresiasi Aksi Nyata

Ketika melihat kelompok atau individu yang berinisiatif membersihkan lingkungan, tunjukkan dukungan dengan cara memberikan apresiasi, baik dalam bentuk pujian, bantuan langsung, maupun menyebarkan awareness ke lebih banyak orang.

Kesimpulan

Aksi Pandawara Group dalam membersihkan Gunung Rinjani seharusnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, bukan malah mendapat cibiran. Lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua memiliki peran untuk menjaganya. Daripada memberikan komentar negatif, lebih baik kita mulai dari diri sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya dan mendukung gerakan positif.

Jika kita tetap membiarkan mentalitas buruk berkembang, maka lingkungan kita yang akan semakin rusak. Mari bersama-sama menjaga alam agar tetap lestari demi generasi yang akan datang. πŸŒΏπŸ’š

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *